Prosper Property

Tidak Seperti Di Eropa

Info Bisnis- Kebutuhan properti residensial dan komersil semakin meningkat seiring membaiknya pertumbuhan ekonomi saat ini. Di samping itu, prospek bisnis properti terindikasi menggeliat beberapa tahun belakangan ini setelah lama tertidur karena krisis moneter sekitar tahun 1998. Hal ini pun diungkapkan Managing Director Prosper Property, Luky Arifin.

Menurutnya, selain perkembangan properti yang semakin pesat, sekarang ini masyarakat juga sudah mulai mengerti peran para agen-agen properti. Hal inilah yang membuat keberadaan agen properti tidak bisa dipandang sebelah mata.

Tapi, meski begitu, tambah Luky Arifin yang sudah berkecimpung di dunia properti sejak tahun 1993 ini, keberadaan agen properti di Indonesia masih belum maksimal jika dibandingkan di negara-negara maju. Katanya, keberadaan agen properti sangat penting di sana karena mempunyai peranan penting dalam membantu pemilik properti dalam bertransaksi properti melalui agen-agen properti.

Bicara soal Prosper Property, agen properti ini melayani pemasaran ruko, rukan, tempat tinggal, tanah, apartemen dan lainnya. Keberadaanya hingga saat ini sudah sangat dikenal masyarakat karena didukung tenaga-tenaga marketing profesional.
Hal inilah yang membuat agen properti yang berlokasi di Jalan Puri Kembangan Raya ini bisa berkembang sampai sekarang. Ini bisa dibuktikan dengan jumlah penjualan yang rata-rata mencapai 10 unit setiap bulannya.

”Walaupun saat ini persaingan semakin ketat, tetap saja siapa cepat dia dapat. Inilah yang membuat kami selalu di depan,” tukas Luky.

Bicara soal biaya, besaran fee setiap menjual properti maksimal 3 persen dari harga properti. Sedangkan untuk sewa dikenakan fee sebesar 5 persen. “Semua itu sudah diatur oleh AREBI (Asosiasi Real Estate Broker Indonesia) dan patut dilakukan dengan profesional. Hingga saat ini, properti yang dipasarkan terdapat di wilayah Jabotabek dengan 90 persennya berlokasi di Jakarta Barat,” ungkap Luky. Info Bisnis